Ingin sekali rasanya aku mencurahkan segala isi hatiku pada kalian berdua. Ingin rasanya aku berlindung dalam pelukan hangat kalian berdua, seperti saat dulu waktu aku masih kecil. Namun kini tak tega rasanya jika aku harus membebani pikiran dan tubuh renta kalian berdua dengan segala persoalan dan kesedihanku. Aku tak ingin membuat kalian sedih. Aku tak ingin membuat kalian merasa kecewa. Aku tak ingin melihat air mata kalian menetes membasahi pipi tua kalian karena ikut merasakan kesedihanku. Tidak...! Walau begitu berat hidup yang kini kujalani, aku telah bertekad untuk tidak membebani kalian dengan segala permasalahan dan kesedihan hidupku. Aku hanya ingin kalian tetap bahagia hingga akhir hayat kalian berdua. Walau sekarang aku terkesan agak menarik diri dari kalian, walau sekarang aku jarang berkomunikasi dengan kalian, namun aku selalu mencintai kalian berdua dengan segenap hatiku. Aku hanya sedang berusaha menyembunyikan segala kesedihanku dari kalian. Sering aku merasa tak kuat bila harus bertatapan mata dengan kalian berdua, ku takut kalian akan dapat melihat kesedihan yang ada di mataku. Sering aku merasa tak kuat saat aku sedang berkomunikasi dengan kalian, ku takut kalian akan dapat menangkap getar kesedihan dalam suaraku. Ma... Pa... Aku sayang kalian. Biarlah semua kesedihan ini menjadi milikku sendiri. Maafkan aku karena tak terbuka pada kalian. Maafkan aku...
No comments:
Post a Comment